Jakarta, 6 September 2018
Kesedihan dan Trauma yang terlihat di wajah para korban bencana gempa Lombok terlihat memudar ketika tempat pengungsiannya di Desa Kayangan dan Poto tano didatangi tim MGMaritim Peduli Gempa pada Senin, 3 September 2018 lalu.
Lokasi desa yang terletak di Lombok Timur dan Sumbawa ini merupakan salah satu dari wilayah yang terkena dampak gempa yang terus-terusan melanda daerah Lombok dan sekitarnya. Gempa yang terjadi lebih dari 500 kali dengan kekuatan terbesar yaitu 7 Skala Richter telah merenggut kurang lebih 500 korban meninggal dunia dan ribuan lainnya luka-luka.
Kepala Cabang MGMaritim di Lombok, Bapak Ludya Kurniawan menjelaskan hingga Rabu, 5 September 2018 MGMaritim terus memberikan berbagai bantuan yang dibutuhkan oleh korban gempa di Lombok, mulai dari prasarana, obat-obatan, kebutuhan wanita dan bayi serta logistik.
MGMaritim memberikan bantuan berupa terpal dan selimut bagi para korban agar dapat nyaman beristirahat di tempat pengungsian. Dikarenakan banyaknya korban yang masih kekurangan peralatan tidur sehingga menyulitkan mereka untuk beristirahat di tempat pengungsian.
Untuk kebutuhan logistik para pengungsi, MGMaritim juga memberikan bantuan berupa 3,5 kwintal beras, 30 tray telur ayam, air mineral dll. MGMaritim juga telah menyalurkan bantuan berupa 6 ball pampers bayi, serta 6 pack pembalut wanita untuk memenuhi kebutuhan korban wanita dan anak-anak yang ada di tempat pengungsian.
Kantor Perwakilan MGMaritim di Lombok juga bersinergi membantu korban gempa dengan Kepala Desa Kayangan dan Poto tano yang turun langsung melihat kondisi di Pusat Penampungan Korban Gempa Lombok.
“Bantuan untuk warga korban gempa di Desa Kayangan dan Poto tano diterima langsung oleh Kepala Desa masing-masing”, ucap Pak Ludya.
Segenap MGMaritim berharap bantuan sosial yang diberikan dapat membantu meringankan beban para korban gempa dan mengingatkan mereka bahwa mereka tidak sendiri, masih banyak masyarakat diluar sana yang peduli dan ingin membantu Lombok agar dapat kembali pulih ke keadaan semula.